Ingin membangun Auditorium? Yuk Pahami Dulu Jenis-jenis Auditorium!

Table of Contents

Sudah Tahu Jenis-jenis Auditorium?

Wah ternyata auditorium memiliki beberapa jenis loh! Apakah kalian sudah tahu? Sebelum jauh melangkah, yuk kita cari tahu dulu definisi auditorium!

Berdasarkan KBBI, auditorium adalah auditorium/au·di·to·ri·um/ n bangunan atau ruangan besar yang digunakan untuk mengadakan pertemuan umum, pertunjukan, dan sebagainya.

jenis-jenis auditorium

Auditorium memiliki beberapa jenis berdasarkan:

  1. Fungsi
  2. Bentuk
  3. Konfigurasi

Nah, kali ini kami akan membahas auditorium berdasarkan fungsinya terlebih dahulu.

auditorium berdasarkan fungsinya

Jenis-jenis auditorium berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3, yaitu,

1.Auditorium untuk fungsi speech, berarti sebagian besar ruangan difungsikan untuk kegiatan seperti pidato, kuliah umum, dan konferensi. Auditorium untuk fungsi speech (pidato), contohnya adalah lecture hall, teater, conference, ruang dewan, dan ruang pengadilan. 

lecture hall

(Sumber gambar: Google)

2.Auditorium untuk fungsi musik terbagi menjadi dua, yaitu auditorium yang digunakan untuk musik tanpa audio (akustik) dan auditorium yang digunakan untuk musik dengan audio. Contoh auditorium akustik yaitu symphoni, orchestra, dan lain-lain.  Contoh auditorium dengan audio biasanya digunakan untuk pertunjukkan pop, jaz, rock, tari, dan lain-lain.

concert hall

(Sumber gambar: Google)

3.Auditorium serbaguna (multipurpose room).  Auditorium jenis ini paling umum dan banyak ditemukan di kampus dan sekolah.

multipurpose room

(Sumber gambar: Google)

Berbeda fungsi, tentunya berbeda juga dalam merancang desain akustiknya. Auditorium yang difungsikan sebagai speech dan musik sangat jauh berbeda kriteria desainnya. Salah satu kriteria desain akustika arsitektur yang paling penting dalam pertimbangan saat membangunnya adalah nilai waktu dengungnya atau biasa kita kenal dengan reverberation time. Waktu dengung adalah waktu yang diperlukan oleh suatu gelombang bunyi untuk meluruh sebesar 60dB dimulai saat sumber suara dihentikan.

Persamaan waktu dengung adalah sebagai berikut:

RT60 = (0,161 × V)/(A × S)

V = volume ruangan (m3)

A = luas permukan material (m2)

S = koefisien serap material (m/detik)

Di bawah ini adalah grafik hubungan antara volume ruangan dengan waktu dengung berdasarkan DIN 18041.

reverberation time

(Sumber: DIN 18041)

Dapat kita lihat pada grafik di atas, bahwa setiap jenis ruangan memiliki kebutuhan nilai waktu dengung yang berbeda-beda tergantung fungsi ruangan.

“Liveness” mengacu langsung pada reverberation time atau waktu dengung. Ketika berbicara tentang akustika di
aula konser, tak lengkap jika kita tak bicara tentang live dan dead room. Sebutan ini merujuk pada seberapa besar
reverberation di dalam ruangan. Live room atau ruangan hidup memilikiwaktu dengung yang lama. Ruangan untuk pertunjukan musik biasanya tanpa sound system, merupakan salah satu contoh live room. Di lain
sisi, dead room atau ruangan mati merujuk pada ruangan dengan waktu dengung yang singkat, seperti halnya
ruang rekaman. Biasanya, ruangan seperti ini menggunakan beberapa bahan absorber dan panel akustik pada permukaannya.

Bagaimana? Apakah sudah lebih jelas mengenai jenis-jenis auditorium? Semoga bermanfaat!

Penulis: Ni’ma Rosyidah

Bagikan Artikel :

Unduh Company Profile kami secara gratis disini