“Ada 70 persen masjid di Indonesia kualitas sound system-nya buruk,” kata Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), dalam acara “Peluncuran Program DMI, Penataan Akustik Masjid” di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 26 Januari 2014.
Sumber gambar: dokumen pribadi
Fungsi Masjid
Aspek akustik masjid sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas suara di dalamnya. Masjid adalah tempat ibadah komunal umat muslim. Di dalam masjid umat muslim melakukan berbagai ibadah seperti sholat berjamaah, mengaji, bersolawat, dan juga dakwah. Ibadah yang dilakukan di dalam masjid melibatkan fungsi suara dan juga bentuk komunikasi, baik komunikasi searah maupun dua arah. Komunikasi searah seperti pada sholat, khutbah jumat, atau kegiatan mengaji. Komunikasi dua arah contohnya pada diskusi atau kajian-kajian keislaman, dimana ustadz menyampaikan materi dan jamaah dapat bertanya kepada ustadz, sehingga timbul diskusi di dalamnya.
Keterlibatan suara pada hampir seluruh kegiatan ibadah menjadikan aspek akustik masjid sangat diperlukan dan perlu menjadi perhatian khusus. Dengan aspek akustik masjid yang baik, maka dapat memenuhi fungsinya sebagai tempat ibadah yang baik pula.
Fungsi masjid sebagai tempat ibadah akan tercapai dengan baik dengan memenuhi dua aspek akustik masjid, yaitu ruangan baik secara akustik dan pemilihan sistem audio yang tepat.
Masalah yang Sering Timbul pada Masjid
Sumber gambar: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Inside_masjid_negara.JPG
Kita mengetahui bahwa kegiatan ibadah di dalam masjid hampir selalu melibatkan suara, namun justru aspek akustik masjid di bagian suara malah kurang diperhatikan. Beberapa masalah yang sering muncul adalah sebagai berikut:
- Suara tidak jelas atau berdengung. Hal ini terjadi karena akustik ruang masjid tidak memadai. Ruangan masjid terlalu memantul dan menyebabkan suara yang sampai ke pendengar adalah suara-suara pantulannya.
- Suara tidak jernih, pecah, sember, dan kasar. Hal ini terjadi akibat permasalahan sistem audio seperti perkabelan, pengaturan mixer/equalizer.
- Suara terlalu kencang atau terlalu pelan. Hal ini terjadi akibat peletakan sistem audio dan pengaturan kekencangan dari speaker. Sering terjadi suara terdengar kencang di dekat speaker dan terdengar sayup-sayup di area jauh dari speaker.
“Kalau sound system jelek, itu yang membuat kita ‘berdosa’ karena tidak mendengar khatib. Kadang-kadang sopir angkot yang ugal-ugalan lebih meningkatkan keimanan daripada khatib yang tidak didengar. Sopir angkot yang ugal-ugalan membuat penumpang istighfar, sementara khatib membuat jamaah tidur. Mana yang lebih beramal,” kata Jusuf Kalla sembari berkelakar.
Masalah yang sering timbul dan perlu diperhatikan dari segi akustik ruangnya adalah masalah ketidakjelasan suara. Untuk menghindari hal tersebut, pantulan suara di dalam masjid harus terkendali. Suara yang dihasilkan dari speaker (pengeras suara) atau imam akan merambat di dalam ruangan hingga akhirnya bertemu permukaan-permukaan dan dipantulkan. Semakin banyak permukaan (finishing) masjid yang keras akan semakin banyak pantulan suara yang akhirnya menyebabkan ruangan terlalu bergema dan terjadi ketidakjelasan suara dalam ruangan. Dengan mengendalikan pantulan, ruangan akan menjadi tidak terlalu bergema, tidak muncul cacat akustik seperti suara terpusat, echo, dan flutter echo.
Aspek Akustik Masjid yang Perlu Diperhatikan
Sumber gambar: https://www.liputan6.com/photo/read/4546342/foto-suasana-sholat-jumat-minggu-ketiga-ramadhan-di-masjid-istiqlal?page=4
Beberapa aspek akustik masjid yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Secara akustik memenuhi karakteristiknya sebagai tempat ibadah, yaitu memiliki rasa audial yang unik dan terkesan agung. Ketika berada di dalam masjid jamaah ingin merasakan keagungan dan kemegahan dari masjid tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan mendesain dengung masjid dengan tepat. Suara pantulan dalam masjid harus mencukupi agar terasa menyelimuti diri jamaah ketika berada di dalamnya.
- Secara akustik memenuhi karakteristiknya sebagai tempat berkomunikasi. Karena kegiatan dalam masjid sebagian besar adalah komunikasi, maka masjid harus mencukupkan kondisi untuk menyimak informasi. Hal ini dicapai dengan mendesain dengung masjid dengan tepat. Jadi meskipun jamaah membutuhkan dengung untuk mendapatkan kesan agung, dengung tersebut harus lah dibatasi supaya kejelasan suara tetap tercapai. Terlalu berdengung malah akan menyebabkan informasi dalam suara sulit untuk dipahami.
- Kemerataan suara di dalam masjid harus terpenuhi. Sistem audio masjid harus mencukupkan energi untuk mendengar. Sering terjadi suara yang sampai di daerah belakang dan jauh dari speaker terdengar pelan. Hal tersebut dapat menyebabkan jamaah tidak paham apa yang sedang dikatakan oleh imam atau ustadz di depan. Untuk itu, perlu diperhatikan pengaturan speaker dan volume speaker dari sistem audio.
- Arah sumber suara harus terasa berasal dari arah kiblat. Ini adalah aspek akustik masjid yang sangat penting mengingat fungsi utama masjid adalah sebagai tempat sholat berjamaah. Ketika sholat, jamaah mendengarkan suara imam yang ada di depan, sehingga ketika suara terdengar dari arah belakang maka fokus atau ke-khusyu-an jamaah akan terganggu. Ini bisa saja terjadi ketika jamaah berada di bagian tengah masjid dekat dengan speaker tengah ruangan, tetapi karena speaker tersebut tidak diatur delay-nya, speaker tengah akan bunyi lebih dahulu dibandingkan speaker utama.
Tantangan Pengendalian Pantulan Suara (Akustik)
Sumber gambar: Photo by V on Unsplash
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, akustik ruang bagi masjid yang baik dapat dicapai dengan mengendalikan pantulan dalam ruangan. Namun, pada kenyataannya sulit untuk mengendalikan pantulan di masjid akibat tantangan-tantangan seperti ini:
- Permukaan keras: kita sering lihat bangunan masjid dibangun dengan finishing mewah untuk mendapatkan kesan agung dan megahnya. Finishing tersebut biasanya didapat dengan menggunakan marmer, batu-batu alam, granit, batu, atau kaca-kaca. Finishing keras seperti itu justru akan membuat permukaan masjid sangat memantulkan suara. Kita mendapatkan dengung yang menghasilkan kesan agung, tetapi di sisi lain dengung tersebut menjadi berlebihan dan akhirnya malah menjadikan suara tidak jelas. Contohnya, dinding masjid yang sebagian besar dibuat dengan marmer, tentunya akan sangat memantulkan suara, sulit untuk menentukan bagian mana yang harus di-treatment pada masjid jenis tersebut.
- Bentuk masjid juga sangat memengaruhi pantulan. Masjid dibuat besar dan tinggi untuk memunculkan kesan agung, tetapi hal ini membuat dengung masjid semakin tinggi. Contohnya pada gambar di bawah ini, finishing yang keras, volume masjid yang besar memperparah dengung dalam masjid. Selain itu, bentuk bagian atas masjid perlu diperhatikan.
Sumber gambar: Trendsmap.com
Pantulan dipengaruhi oleh bentuk masjid. Karakteristik pantulan di dalam ruangan akan dipengaruhi oleh bentuk dari masjid, bentuk yang berbeda akan menghasilkan fenomena suara yang berbeda seperti pada gambar di bawah ini.
Sumber gambar: Buku Peningkatan Kualitas Akustik Masjid oleh KK Fisika Bangunan ITB
1. Bentuk kubah: memberikan kesan agung, besar, dan megah, tetapi disaat bersamaan dapat menimbulkan masalah pemusatan suara dibawah kubah.
Sumber gambar : https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/masjid-cheng-ho-simbol-palembang-yang-multikultur/
2. Bentuk limas: memberikan kesan agung, megah, dan menonjolkan budaya lokal, tetapi menimbulkan masalah pemusatan suara.
Sumber gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Bagian_Dalam_Masjid_Agung_Kraton_Surakarta.jpg
Sumber gambar: https://khazanahmasjid.com/masjid/masjid-agung-surakarta/
3. Bentuk datar: bentuk masjid yang cukup banyak ada di Indonesia. Tidak menyebabkan pemusatan suara, tetapi dapat menyebabkan flutter echo.
Sumber gambar: https://khazanahmasjid.com/masjid/masjid-agung-surakarta/
Sumber gambar: https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipNALLmTbMPn93TIg7KZc1aQmR1PJK_6x6fk_Tep=s1360-w1360-h1020
Dari ketiga bentuk tersebut dapat diketahui bahwa, bentuk-bentuk bagian atas masjid akan memberikan karakteristik akustik serta permasalahan akustik yang berbeda-beda. Untuk itu, nantinya treatment akustik yang diperlukan akan berbeda-beda.
Treatment Akustik Masjid
Untuk men-treatment masjid, perlu mengendalikan pantulan di dalam masjid dengan menggunakan peredam suara tipe bahan penyerap suara (absorber). Bahan penyerap suara terbagi menjadi material berongga (porous) dan material resonator. Material porous berciri lunak, berpori, dan digunakan untuk frekuensi mid treble (mid high). Material yang sering kita temui adalah sajadah, gorden, dan langit-langit akustik tile. Selain itu Acourete juga memiliki material porous seperti Acourete Board, Acourete Fiber, dan Acourete Diathonite Acoustix+.
Sumber gambar: dokumen pribadi
Material berongga (porous) digunakan untuk frekuensi rendah dan rentang yang sempit. Material ini dibuat dari papan atau panel yang diberi rongga-rongga seperti perforated panel, contohnya Acourete Perfowood. Selain itu, material ini dapat dibuat dari material absorber yang dipasang dengan celah, contohnya Acourete Board yang dipasang dengan rangka bercelah.
Sumber gambar: dokumen pribadi
Berikut beberapa kondisi masjid dan cara treatment-nya.
Jika masjidnya berdengung tinggi, hal yang perlu di-treatment adalah lantainya. Perhatikan apakah sudah dipasang sajadah atau belum. Sajadah dapat berperan sebagai material absorber juga, loh!
Sumber gambar: https://www.calvertjournal.com/features/show/13348/islam-mosques-architecture-photography-russia-z
Kemudian, jika ruangannya masih tetap berdengung dengan adanya sajadah, kita dapat men-treatment langit-langit dengan menggunakan acoustics tile atau absorber yang dipasangkan di langit-langit. Hal ini, dengan syarat langit-langitnya tidak terdapat banyak ornamen.
Sumber gambar: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/23/04000001/pesona-masjid-asmaul-husna-rumah-ibadah-berselimut-kaligrafi-kufi-di?page=all#google_vignette
Jika masjidnya bermasalah akibat kubah, kita dapat treatment kubahnya dengan memasang absorber pada kubah. Di bawah ini merupakan projek Acourete di Masjid Baiturrahman Kuala Kencana Freeport. Masjidnya sangat berdengung, sehingga perlu ditambah material penyerap suara. Acourete menyarankan menggunakan Acourete Board pada kubahnya, dan hasilnya cukup mengurangi dengungan dengan baik.
Acourete Board pada kubah Masjid Baiturrahman Kuala Kencana Freeport (Sumber gambar: dokumen pribadi)
Kita juga dapat memasang absorber pada dinding-dinding masjid, dengan mempertimbangkan kesesuaian finishing masjid tentunya. Di bawah ini merupakan projek Acourete di Masjid Agung Sarolangun, Jambi. Suara dengung di dalam masjid diatasi dengan menggunakan penyerap suara Acourete Echobaffle.
Acourete Echobaffle terpasang pada Masjid Agung Sarolangun, Jambi (Sumber gambar: dokumen pribadi)
Jika teman-teman tidak ingin memakai absorber dengan finishing cat, bisa menggunakan Acourete Diathonite Acoustix+ yang memiliki finishing seperti plasteran tembok.
Sumber gambar: dokumen pribadi
Sobat Akustik, juga dapat memberikan material absorber dengan finishing kayu seperti Acourete Perfowood jika sesuai dengan interior masjidnya. Di bawah ini merupakan projek Acourete di Masjid Agung Sarolangun, Jambi. Suara dengung di dalam masjid diatasi dengan menggunakan penyerap suara Acourete Perfowood dengan nuansa coklat kayu.
Acourete Perfowood terpasang pada Masjid Agung Sarolangun, Jambi (Sumber gambar: dokumen pribadi)
Jadi, sekarang sudah tahu kan aspek akustik masjid apa saja yang perlu diperhatikan saat ingin membangun masjid?
Semoga bermanfaat dan salam akustik!
Acourete telah membuat e-book “Teori & Aplikasi Akustika Bangunan”, termasuk di dalamnya ada rekomendasi-rekomendasi sistem insulasi suara (cara meredam kebisingan) yang tepat untuk ruangan Anda. Silakan unduh e-book-nya secara GRATIS di sini.
Apabila ada permasalahan yang belum tercantum di buku ini, penjelasan yang belum cukup jelas, atau pertanyaan lain, silakan hubungi kami. Kami selalu hadir membantu sesuai landasan kami saat mendirikan perusahaan ini, yaitu selalu memberikan yang terbaik dengan semangat kerja revolusioner.
Mari kita ciptakan lingkungan dengan suara yang nyaman untuk didengar, dengan semangat revolusioner. Jika Anda memiliki masalah seputar akustik baik lingkup rumahan, industri, kantor, studio, dan lain-lain bisa hubungi kami di form yang tersedia di bawah ini ya. Salam Akustik!
Penulis: Yana Muhamadinah