“Lebih baik mencegah dari pada mengobati.”
Sering sekali kita mendengar kutipan di atas. Selayaknya penyakit, memang lebih baik dicegah dari pada mengobati, bukan?
Kutipan di atas bukan hanya berlaku untuk nasihat-nasihat dari profesi kedokteran, namun juga profesi ilmu akustik. Ilmu akustik tidak hanya melulu soal agar suara terdengar nikmat di telinga, tetapi juga bagaimana suara atau bunyi juga terdengar nyaman di telinga. Artinya, kenyamanan di pendengaran jauh lebih penting dan merupakan poin dari ilmu akustik. Ilmu akustik ini meliputi banyak hal yang sangat memengaruhi keberlangsungan makhluk hidup.
Ilmu akustik yang kita bahas mencakup fenomena gelombang suara beserta perambatannya yang jika dijabarkan satu-satu akan sangat luas. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang suara atau bunyi dapat merambat melalui gas (udara), cair, maupun benda padat. Perambatan suara erat kaitannya dengan kutipan yang telah disebutkan di awal artikel ini.
Kalian yang duduk di bangku pelajar misalnya, ketika sedang berusaha memahami materi yang disampaikan bapak atau ibu guru, eh, tapi suara di luar kelas sangat berisik, sehingga jangankan memahami materi guru, mendengar pun terasa susah. Nah, ini dia salah satu contoh perambatan suara yang cukup merugikan, yang kemudian kita kenal dan sebut dengan “kebisingan”. Definisi kebisingan adalah suara atau bunyi yang tidak kita inginkan. Kebisingan memiliki dampak negatif dan positif, loh!
Menurut WHO (World Health Organization), kebisingan menjadi salah satu yang paling berkontribusi dalam kesehatan manusia dan lingkungan. Misalnya, pelemahan pendengaran bahkan hilangnya pendengaran (hearing loss), yang merupakan salah satu gangguan fisiologi yang banyak terjadi akibat paparan kebisingan. Pelemahan pendengaran didefinisikan sebagai meningkatnya ambang batas pendengaran. Kebisingan yang berlebihan juga berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskuler, karena kebisingan dapat mengaktifkan hormon dan saraf tanggapan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.
Wah, mengerikan bukan?
Baiklah, pasti kita semua tidak menginginkan hal tersebut terjadi pada anak cucu kita, bukan? Oleh karena itu Acourete memberikan resep mengatasi kebisingan di sekolah agar tidak mengakibatkan dampak-dampak negatif.
img src: Bengkulu Ekspress
Resep mengatasi kebisingan di sekolah tersebut adalah dengan memanfaatkan material peredam suara pada ruang-ruang yang membutuhkan. Penjelasan mengenai peredam suara dapat kalian baca lagi di sini ya.
Ada beberapa ruangan yang perlu diberikan peredam suara sehingga suara menjadi nikmat dan nyaman didengar. Yuk simak!
1. Gedung Olahraga (GOR) atau Lapangan Olahraga Indoor
img src: Envato.com
Ruangan olahraga indoor umumnya didominasi oleh permukaan keras, sehingga kemungkinan besar ruangan tersebut akan bergema atau gaung. Peredam gema diperlukan pada dinding atau langit-langit untuk mengurangi gema tersebut. Biasanya, tempat olahraga juga menimbulkan getaran dari aktivitas yang dilakukan, sehingga selain peredam gema, peredam getaran pada lantai pun juga diperlukan.
2. Auditorium
img src: Envato.com
Auditorium merupakan ruangan yang cukup besar dan digunakan untuk konferensi, rapat besar, atau bahkan juga digunakan untuk acara-acara nonformal seperti lomba pidato, dan lainnya. Ruangan besar biasanya menimbulkan efek gaung dan gema. Pasti kita menginginkan suara terdengar jelas saat acara penting seperti konferensi dilakukan, bukan? Selain itu, kita juga mengharapkan suara dari luar ruangan tidak masuk ke dalam, pun juga suara dari dalam ruangan tidak bocor ke luar ruangan. Oleh karena itu, Acourete menyarankan untuk memanfaatkan material insulasi suara pada dinding, pintu, dan langit-langit serta peredam gema yang disesuaikan dengan posisi sumber suara.
3. Kelas Besar
img src: https://www.kotobuki-seating.co.jp/en/
Pada kelas besar, kita mengharapkan suara merata di seluruh kelas bahkan hingga tempat duduk paling belakang yang jaraknya cukup jauh dengan posisi guru atau dosen. Pemerataan suara dalam ruangan besar dapat dibantu dengan pemasangan panel diffuser atau konstruksi langit-langit yang menyerupai diffuser. Peredam gema juga diperlukan di beberapa titik seperti dinding dan lantai. Selain itu, jangan lupa menambahkan material insulasi suara pada dinding, langit-langit, dan pintu agar suara tidak bocor ke luar ruangan atau sebaliknya.
4. Ruang Rapat Pimpinan atau Dosen
img src: Envato.com
Ruangan rapat guru atau dosen sama seperti ruang rapat kantor pada umumnya yang memerlukan treatment insulasi dan gema. Penggunaan insulasi yang baik pada partisi (dinding) ataupun jendela dapat mengurangi gangguan bising dari luar. Terkadang ruang rapat juga memerlukan treatment gema mengurangi pantulan suara dan memperjelas suara pembicaraan saat rapat. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan acoustics ceiling atau panel absorpsi.
5. Ruang Multimedia, Radio, Podcast
img src: Envato.com
Beberapa sekolah memiliki ruangan khusus yang berhubungan dengan media, podcast, atau radio. Ruangan tersebut membutuhkan insulasi yang baik untuk mencegah interupsi suara dari luar dan mencegah suara yang ada di dalam mengganggu ruangan lainnya. Selain itu, jika suara dalam ruang terlalu memantul atau bergema, acoustics tile dapat digunakan pada langit-langit ruangan atau menggunakan panel absorpsi pada dinding ruang.
6. Ruang Musik
img src: O for Tuna Orff
Pada ruang musik, insulasi suara pasti diperlukan untuk mencegah suara tersebut mengganggu ruangan lain. Treatment juga diperlukan untuk membuat suara musik terdengar lebih baik, tidak terlalu memantul, dan tidak terlalu memendam atau mati. Perlu juga ditambah insulasi getaran seperti peredam underlayer pada lantai jika pada ruang musik terdapat alat musik drum untuk mengurangi impact noise.
7. Laboratorium
img src: News Medical
Laboratorium adalah ruangan yang umumnya tidak memerlukan akustik, kecuali pada kasus tertentu. Misalnya laboratorium yang terlalu berisik atau memiliki alat yang bergetar dan mengganggu. Pada contoh tersebut dapat dipasangkan insulasi pada dinding laboratorium dan juga insulasi getaran (vibration damping) pada alat yang menjadi sumber getaran.
Nah, begitulah resep mengatasi kebisingan di sekolah maupun ruangan-ruangan di kampus. Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk mengurangi dampak negatif kebisingan pada kita semua.
Ingin tahu cara mengatasi dan mengendalikan kebisingan yang merugikan? Unduh bukunya di sini.
Mari kita ciptakan lingkungan dengan suara yang nyaman untuk didengar, dengan semangat revolusioner. Jika Anda memiliki masalah seputar akustik baik lingkup rumahan, industri, kantor, studio, dan lain-lain bisa hubungi kami di form yang tersedia di bawah ini ya. Salam Akustik!
Penulis: Tim Acourete